MENGATASI KEJENUHAN DALAM BELAJAR
Faktor Penyebab Terjadinya Kejenuhan Dalam Belajar
Menurut Chaplin (dalam Muhibbin Syah, 2012:181), kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan dan keletihan.
Menurut Cross (1974) dalam bukunya The Psychology of Learning (dalam buku Muhabbin Syah, 2012: 182), keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam yakni.
- Keletihan indera siswa
- Keletihan fisik siwa
- Keletihan mental siswa
Keletihan fisik dan keletihan indera dalam hal ini mata dan telinga, pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah siwa beristirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Begitu sebaliknya, keletihan mental tak dapat diatasi dengan mudah. Maka dari itu keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya kejenuhan dalam belajar.
Empat faktor penyebab keletihan mental pada siswa sebagai berikut.
a) Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keletihan itu sendiri
b) Karena kecemasan siswa terhadap standar keberhasilan bisang study tertentu yang dianggap terlalu
tinggi terutama ketika siswa merasa bosan mempelajari bidang-bidang study tadi
c) Karena siswa berada di tengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan menuntut lebih banyak kerja
intelek yang berat
d) Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia sendiri menilai
belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri.
Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar
Keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar, bisa diatasi dengan kiat-kiat berikut ini.
1) Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang
cukup
2) Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih
memungkinkan siswa lebih belajar dengan giat
3) Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja
tulis, lemari, rak buku, dan alat-alat perlengkapan belajar sampai memungkinkan siswa merasa
berada ditempat yang lebih menyenangkan untuk belajar
4) Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat
daripada sebelumnya
5) Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba belajar dan
belajar lagi. Serta menggunakan metode yang bervariasi dalam belajar.
Sumber : http://yolandasyafnur.blogspot.com/2016/10/kejenuhan-dalam-belajar-dan-transfer.html
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pengumuman Kelulusan SMK Negeri 2 Tenggarong Tahun Ajaran 2022/2023
Berdasarkan juknis Kemendikbudristek Nomor 004/H/EP/2023 Tentang Spesifikasi Teknis dan Bentuk Serta Tata Cara Pengisian, Penggantian dan Pemusnahan Blangko Ijazah Pendidikan Dasar dan